2015/01/19

filosofi dari lagu gundul-gundul pacul

filosofi dari lagu gundul-gundul pacul

filosofi dari lagu gundul-gundul pacul

gundul-gundul pacul adalah sebuah syair yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga pada tahun 1400an dan R.C. Hardjosubroto namun belum jelas siapakah sebenarnya yang menciptakan gundul-gundul pacul.
lagu gundul-gundul pacul ini sering kita dengar saat kita kecil dinyanyikan oleh nenek ku berikut lirik gundul-gundul pacul.

gundhul-gundhul pacul-cul
gembelengan
nyunggi-nyunggi wakul-kul
kelelengan
wakul ngglimpang segane dadi sak latar
wakul ngglimpang segane dadi sak latar

begitulah lirik syair gundul-gundul pacul namun dibalik lagu gundul-gundul pacul tersebut ada makna yang tersimpan,dari sang pencipta lagu gundul-gundul pacul diselipkan arti yang sangat mendalam, memang sekilas hanya tembang jawa untuk anak-anak kecil tapi dibalik lagu gundul-gundul pacul ada sebuah makna yang tersirat, walaupun lagu gundul-gundul pacul  hanya enam baris dan sangat mudah dihafal
kita akan menjelaskannya satu per satu. Kalau arti gundul pasti kalian sudah tahu kan, itu loh yang kepalanya plontos enggak ada rambutnya, tapi itu tuh ada maknanya. Kepala adalah lambang kehormatan atau kemuliaan seseorang, sedangkan rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Maka, gundul artinya kehormatan yang tanpa mahkota.

Lalu, pacul sebagai alat petani yang terbuat dari lempeng besi segi empat ini melambangkan kawula rendah yang kebanyakan adalah petani. Jadi, gundul gundul pacul itu artinya bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota tetapi dia pembawa pacul untuk mencangkul, menguapayakan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Orang Jawa sendiri memiliki filosofi tentang pacul, pacul itu katanya adalah papat kang ucul atau empat yang lepas. Maksudnya adalah kemuliaan seseorang akan sangat tergantung pada empat hal. Apa saja sih empat hal itu? Yakni, bagaimana seseorang menggunakan matanya, hidungnya, telinganya, dan mulutnya. Mata itu seharusnya digunakan untuk melihat kesulitan rakyat, telinga digunakan untuk mendengar nasihat, hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan, dan mulut digunakan untuk berkata-kata adil. Jika, keempat hal tersebut lepas dari seorang pemimpin maka lepaslah sudah kehormatannya.

Kemudian arti gembelengan yaitu besar kepala, sombong, dan suka bermain-main dalam menggunakan kehormatannya. Banyak pemimpin yang lupa bahwa dirinya sesungguhnya mengemban amanah rakyat, tetapi dia malah menggunakan kekuasaannya sebagai kemuliaan dirinya, menggunakan kedudukannya untuk berbangga-bangga di antara manusia, dan menganggap kekuasaan itu karena kepandaiannya.

Selanjutnya arti nyunggi nyunggi wakul-kul maksudnya adalah membawa bakul (tempat nasi) di kepalanya. Wakul sendiri menyimbolkan kesejahteraan rakyat, kekayaan negara, sumber daya, pajak, dan sebagainya. Banyak pemimpin yang lupa bahwa dia mengemban amanah penting membawa bakul di kepalanya. Artinya bahwa kepala yang dia anggap sebagai kehormatannya berada di bawah bakul milik rakyat. Pemilik bakul lebih tinggi kedudukannya dibandingkan pembawa bakul karena ia hanyalah pembantu si pemiliknya. Dan sekarang banyak sekali pemimpin yang masih gembelengan, melenggak lenggokan kepalanya dengan sombong, mereka pun bahkan bermain-main dengan kedudukannya.

Akibat dari semua itu ya wakul ngglimpang segane dadi sak latar, bakul terguling dan nasinya tumpah kemana-mana. Artinya, jika pemimpin gembelengan maka sumber daya akan tumpah kemana-mana, tidak terdistribusi dengan baik dan kesenjangan muncul dimana-mana. Nasi yang sudah tumpah ke tanah sudah tidak bisa untuk dimakan lagi karena kotor.

Jadi, Gundul gundul Pacul-cul artinya orang yang keempat inderanya (mata, hidung, telinga, dan mulut) tidak digunakan dengan baik akan mengakibatkan Gembelengan atau sombong. Sedangkan Nyunggi nyunggi wakul-kul artinya siapa yang menjunjung amanah rakyatnya dengan Gembelengan (sombong hati) maka akhirnya akan Wakul Ngglimpang atau amanahnya akan jatuh dan tidak bisa dipertahankan sehingga Segane dadi sak latar, kepemimpinannya itu berantakan sia-sia, tidak bisa bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat. Kalau sudah begitu ya gagallah tugasnya mengemban amanah rakyat.

benerkan walau hanya enam baris dan mudah dihafal tapi tersimpan makna yang sangat luar biasa, kususnya untuk negara kita Indonesia, seandainya para pemimpin negeri ini  bisa memaknai lagu tersebut betapa makmurnya orang indonesia

manfaat mendengarkan musik bagi tubuh kita

manfaat mendengarkan musik bagi tubuh kita banyak sekali jenis-jenis jenre musik sehingga tidak semua musik disukai ,seperti mimin suka...